Lahirnya istilah generasi digital merupakan implikasi dari pesatnya perkembangan teknologi. Perdebatan sumberdaya informasi dipercaya akan membawa pada perkembangan bidang informasi dan komunikasi yang belum mencapai titik jenuhnya hingga dekade mendatang. Asumsi melakukan plagiat besar-besaran sebagai bentuk baru pengemasan informasi dalam berinovasi mengerjakan tugas-tugas kuliah adalah sesuatu yang unik. Program managemen perpustakaan yang memberikan kemudahan terhadap ilmu pengetahuan seharusnya memotivasi mahasiswa untuk berkembang, mengembangkan ilmu pengetahuannya. Penelitian ini bertipe konstruksionis untuk menjelaskan search engine sebagai penyedia konten mahasiswa. ICT sebagai bagian dari IPTEK adalah media presentasi, sarana penyebaran informasi yang signifikan, berpengaruh pada paruh kedua abad 20. Ini juga titik ketika kemapanan yang paling rentan pada paradigma kepustakawanan, profesi pustakawan telah mencapai titik nadir karena terus bermain dengan pakem masa lalu dalam pelayanannya, sementara teknologi yang muncul membaik secara eksponensial. Kurva S mengemukakan bahwa teknologi baru cenderung untuk menggantikan yang lama dalam mode terputus-putus. Foster mendeskripsikan Pustakawan berada ditengah tengah perubahan yang terputus dengan asumsi pada sejumlah pertanyaan dari Pustakawan sebagai akademisi. Konsekuensi dari Revolusi Digital, akademisi Pustakawan saat ini berhadapan langsung dengan penyedia informasi.
0 Comments
Leave a Reply. |